Sabtu, 27 Desember 2014

Say hi to Koba, a place to live in a year



Assalamualaikum 
Long time no blogging...banyak kesibukan kurang penting yang bikin lupa sama blog.

Saya sudah pindah lagi, ga di jakarta, bukan di depok. Saya menyebrangi pulau. Tepatnya ke pulau bangka. Lovely island where I used to live. Bedanya dulu saya tinggal di Pangkalpinang selama tiga tahun, sekarang geser 60an kilometer ke Koba..untuk 1 tahun.

Saya lagi internsip aka magang di rsud Kabupaten Bangka Tengah. Awalnya ga kepikiran milih tempat ini. Impian saya isip (singkatnya internsip) di pulau jawa. Tapi apa daya ke-error-an internet ga memberi kesempatan ngeklik pilihan Yogyakarta :”( Yaa maybe memang rezekinya di Bangka lagi. Keuntungannya sih saya sudah bisa menguasai bahasa daerahnya :D
Keuntungan lainnya saya bisa reuni di sini. Reuninya pun dalam bentuk berbeda, yaitu kondangan. Sampai blog ini ditulis sudah ada 1 hajatan yang saya datangi dan terjadwal 2 hajatan alias resepsi pernikahan teman SMA yang bakal dihadiri. Senang ketemu teman-teman lama...Alhamdulillah 

Kesan selama 1 bulan di Koba....hmmm nyaman kok. RSUD nya enak...walau masih tipe D yang mengupayakan tipe C, masih banyak kurang sana sini tapi orang-orangnya menyenangkan. Dokter umum senior dan konsulen sama-sama baik. Ahhh...dokter anaknya menginspirasi sekali. Selama jaga IGD pun banyak kasus yang menarik, beberapa malah belum saya jumpai selama koas.

Jadi dokter isip itu...memang masih jadi keset, tapi bedanya dulu kami keset welcome yang kasar dan keras, sekarang kami keset yang lebih halus,sedikit lebih tebal dan diletakkan di lantai keramik yang lebih cantik. Hahaha. Jangan mikir sejelek itu. Jadi dokter isip harus lebih berwibawa, bertanggung jawab sama pasien yang dipegang, walau apa-apa masih sering takut dan bertanya “boleh ga bang?” “bener kan, kak?” yaa semuanya butuh proses. Isip memang dibutuhkan,kok. Tapi jangan sampe 2 tahun ya, bu Menkes. Kasihan sejawat aku kelamaan nunggu  
Jadi dokter isip itu...perhitungan! dengan gaji yang pas-pasan. Let me check... UMR di kepulauan Bangka Belitung itu 2,1 juta rupiah dan gaji pokok dokter isip 2,5 juta rupiah. Hmm.. Alhamdulillah masih di atas UMR tapi tapi tapi...sulit sekali mengelola 2,5 juta ini guys. Mungkin kalian yang baca blog ini bakal senyum senyum kecut ya, antara kasihan atau sedih melihat ratapan curhatan dokter isip. Yang jelas kami masih butuh sokongan orang tua.



Saya berharap 11 bulan lagi dapat terlewati dengan baik dan lancar. Iri sekali dengan kakak atau teman-teman yang sudah selesai isip.  Ah, yasudahlah... btw kangen sekali dengan kemacetan Jakarta, kemewahan mallnya dan saya rindu nonton di bioskop..huhu. 11 bulan lagi, ga begitu lama kok.

 Semangat, atas nama dokter isip di seluruh Indonesia