Assalamualaikum semuanyaaaa
Blog yang tertunda berbulan bulan ini akhirnya jadi juga
Niatnya habis pulang (umroh) langsung ngeblog tapi apa
dayaaaa hehe (kebanyakan alasan!)
Kenapa judulnya perjalanan hati? Hati kan disitu-situ aja ga
jalan-jalan *eh
Karena Alhamdulillah permintaan hati saya untuk menginjak tanah suci, rumah Allah
yaitu Masjidil Haram kesampaian bingiiiitsss (tetep harus gahul)
Saya berkesempatan menjalankan perjalanan hati yaitu Umroh ke
Mekah dan perjalanan wisata rohani ke Madinah dan sekitarnya.
Well, saya tidak sendirian melainkan ditemani ibu, kakek dan
nenek saya. Terima kasih untuk bapak saya yang menjadi sponsor utama perjalanan
ini. Bapak sendiri tidak bisa ikut karena urusan kerja.
H-7 keberangkatan sungguh-sungguh tidak sabar. Packing,
coba-coba baju seragam (dari travel), gamis-gamis, jilbab panjang, dan
menyiapkan segala sesuatu seperti obat, memory card untuk dokumentasi di sana
dan lain-lain.
ki-ka: Saya, Nenek, Kakek, Ibu |
Kami berangkat hari Kamis tanggal 27 Februari. Pukul 9 pagi
sudah berkumpul lengkap di bandara Soekarno Hatta. Rombongan travel tour
berjumlah 102 orang kalau tidak salah. Pesawat
lepas landas sekitar pukul 13.00 WIB.
Perjalanan ke Arab Saudi memakan waktu 9 jam dimana terdapat
perbedaan waktu Indonesia-Arab 4 jam. Kami
terbang dengan Saudi Arabia Airlines. Berhubung ini penerbangan pertama saya ke
luar negeri, hehehe, norak bingits sodara-sodara... selama perjalanan saya tidur
kira-kira 5 jam, saving power gitu sih soalnya kata pembimbing umroh beberapa
jam setelah sampai kami langsung umroh. 4 jam saya habiskan menonton 2 film
Mesir. Kenapa saya pilih film dari Mesir? Karena kalau pilih film Hollywood
tidak ada translate nya (maklum english pas-pasan) sementara film dari Mesir
ada translate bahasa Inggrisnya, haha, mendingan reading daripada listening :D
Sampai di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah pukul 7 malam waktu setempat. Ribet banget
urus-urus koper segala macamnya. Sebenarnya kami ngga ngapa-ngapain, cuma antri
berdiri, duduk, ke toilet, kan yang ngurusin travel tour kami J terus kami makan
malam. Sekitar pukul 10 malam dengan 2 bus rombongan berangkat menuju Mekah. Tiga jam kemudian kami sampai di hotel tempat
kami menginap yang katanya menempel langsung dengan halaman Masjidil Haram. Lalu
kami bersiap untuk tawaf. Ups, sebelumnya kami berwudhu, solat sunnah ihrom 2
rokaat dan niat umroh di bandara King Abdul Aziz, itu disebut tempat Miqot.
Kami mulai memasuki Masjidil Haram dan FINALLY I SEE KABAH
langsung dari kedua mata saya sendiri. SUBHANALLAH.......air mata sudah di
ujung tapi saya tahan. Kami berdoa dibimbing
ustad kemudian memulai tawaf. Memang benar 7 putaran mengelilingi Kabah tidak terasa
karena kita seperti terdorong sendiri di antara lautan manusia. Selesai tawaf
kami solat sunat tawaf 2 rokaat kemudian minum air zam-zam. Selalu pilih air
zam-zam yang dingin karena itu segeeeeerrr banget. Selidik punya selidik memang
beda sih dengan air zam-zam yang dibawa ke Indonesia sebagai oleh-oleh Umroh. Setelah
itu kami melanjutkan sai. Sai yaitu berjalan atau lari-lari kecil dimulai dari Shofa
berakhir di Marwah. Sama dengan tawaf, sai dilakukan sebanyak 7 putaran. Nanti ada
2 pilar hijau di mana di antara 2 pilar itu laki-laki disunnahkan untuk
berlari-lari kecil sedangkan wanita tidak. FYI buat yang tidak suka olahraga,
sai benar-benar menguji kesabaran loh. Maksud saya, itu capek banget, apalagi
saya memang hampir tidak pernah olahraga. So, buat yang mau umroh, biasakan
jalan jauh menjelang keberangkatan untuk melatih otot kaki. Selesai sai, umroh
diakhiri dengan tahalul yaitu menggunting rambut. Sedikit saja, minimal 3 utas
rambut.
Umroh pertama selesai, Alhamdulillah. Waktu menunjukkan
pukul 4 pagi. Kami memutuskan menunggu subuh dan mencari shaf untuk wanita di
halaman Masjidil Haram.
Setelah itu kami mandi, makan pagi dan beristirahat. Kalau
tidak salah umrah kedua kami lakukan setelah magrib. Kami mendapat kesempatan 3
kali Umrah di mana seperti haji, bisa diperuntukkan untuk orang lain baik yang
telah meninggal maupun yang masih hidup.
Empat hari di Makkah, kami bersiap-siap berangkat ke Madina.
And from the bottom of my heart, merupakan perpisahan yang paling menyedihkan. Pisah
sama Masjidil Haram, ga ngeliat Kabah lagi :’( selalu berdoa “Ya ALLAH izinkan
hamba berkunjung kembali ke rumah Mu...menjalankan ibadah Haji bersama suami J AAMIIN....”
Sampai di Madinah, hotel kami tidak terlalu jauh dengan
Mesjid Nabawi. Hampir setiap sholat 5 waktu kami solat di Mesjid Nabawi
ini....ya mumpung lah, masa solat di kamar hotel. Yang tidak terlupakan di Mesjid Nabawi
adalah Raudah atau Taman Surga. Untuk perempuan Raudah hanya bisa dimasuki di
saat-saat tertentu sementara laki-laki tidak.
Tiga hari terakhir di Madinah kami habiskan waktu (selain
ibadah) dengan shopping!! Haha...belanja belanja..beli oleh-oleh. Karena sebelumnya
kami mengunjungi Jeddah hanya sebentar jadi tidak puas. Di dekat hotel kami ada
pusat perbelanjaan seperti tanah abang, cuma lebih kecil.
Waktu kami selesai. Kami pulang ke tanah air lewat bandara
kecil Madinah, namanya Prince Mohammad bin Abdul Aziz. Sekitar jam 3 pagi
pesawat kami lepas landas. Well, bye makkah and madinah, I’ll be missing you. Tunggu
kedatangan saya selanjutnya ya :”””””)
saya di depan Mesjid ArRahmah atau Mesjid Apung, Jeddah |
Selain ke dua mesjid indah di Mekah Madinah, kami juga mengunjungi
beberapa tempat bersejarah yaitu Mesjid Aqsa, Mesjid Quba, Jabal Uhud, Jabal Nur,
dan tentunya kota Jeddah. Ustad atau pembimbing umroh saya menyenangkan sekali,
baik-baik dan sabar. Semoga Allah memberi pahala melimpah dan kesehatan untuk
selalu mendampingi jamaah umrohnya, Aamiin.
Ini beberapa tips saya untuk teman-teman yang akan berangkat
umroh, terutama perempuan:
- Packing yang cantik. Tidak usah bawa terlalu banyak baju sebab di sana lebih sering pakai mukenah langsung (tipikal jamaah asal Indonesia) dan pintar mix n match aja... jangan lupa obat yang diperlukan. Kalau baju kurang, lebih baik beli di sana. Jangan lupa persediaan uang riyal nya ;)
- Bawa kaus kaki yang banyak apalagi kalau tidak bisa/tidak sempat mencuci. Di kamar hotel yang saya tempati memungkinkan untuk mencuci dan menjemur beberapa pakaian kami. Oh iya FYI hotel saya di Mekkah namanya Grand Zam Zam sementara di Madina Hotel Dallah Thaibah. Pelayanan hotel memuaskan. Makanannya lebih enak yang di mekkah dibanding madinah.
- Tidak perlu khawatir kelaparan. Tour travel saya, yaitu AZKA, sangat mengutamakan kesehatan jamaahnya. Makan sehari selalu terjaga, 3x sehari.
- Bawa banyak tissue dan tissue basah yang selalu ditaruh di tas mobile kita. Nah ini beda-beda sih tapi biasanya tour travel memberi tas kecil untuk membawa pasport dan bisa menaruh sandal saat kita memasuki mesjid. Tissue gunanya banyak apalagi buat yang sering ke toilet. Oh iya jangan kaget ya sama keadaan toilet di sana. Bisa dibilang tidak apik, maklumlah jutaan orang yang pakai per harinya.
- Sandal kalau bisa jangan diletakkan di kotak-kotak yang ada di dekat pintu masuk. Saya kehilangan sandal saya saat ke Raudah dini hari di mesjid Nabawi L
- Bawa sajadah kecil saja, percuma besar karena shafnya sangat rapat.
- Perbanyak sabar, Istigfar dan jangan sering mengeluh. Budaya tiap daerah saja berbeda apalagi beda negara. Ada yang suka serobot, tidak tertib, menghabiskan tempat sujud, bahkan kebiasaan aneh lainnya. Sabar saja ;) kan niat kita ibadah.
- Sedia masker.
- Kalau rentan sakit kayak radang tenggorokan, jangan jajan sembarangan kayak orange jus yang menggiurkan. Itu gulanya banyak banget dan bikin batuk. Air zam-zamnya kalau bisa yang not cold aja.
- Yang doyan belanja, jangan ragu tawar abis seperti di tanah air. Kaum pedagang rata-rata dari mesir, banglades, afganistan dan lain lain dan bisa bahasa kita sedikit-sedikit. Sok jual mahal tapi ujungnya mau kok dengan penawaran kita.
- Ibadah malam jangan terlewat ya... di Masjidil Haram sempatkan ke Hijr Ismail, yang setengah lingkaran ada pancuran emas nya. Kalau menyentuh Hajar Aswat tidak disarankan, karena banyak laki-laki di sana. Jaga badan kita, sist. Kalau di mesjid Nabawi ke Raudah atau taman surga
- Jangan lupa kulineran..icip-icip kebab asli Arab, nasi kebuli, kurma setengah mateng de el el
@Jabal Uhud |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar