IBU : "dek, ibu mau tanya nih, mau tau aja pendapat adek. Misalnya nih ya, ada cewek punya rumah, trus cowoknya ga disuruh ke rumah. Malah milih ketemuan di tempat lain. Pantes ga kira-kira? wajar ga?"
saya : "hmmm....emang kenapa bu?"
IBU : "ya gapapa...aneh aja. Ibu cuma ngasi tau aja. yang kaya gitu itu ga pantes. Murah banget jadi cewek. maksudnya apa mau diajakin ketemuan di jalan? Kalo mau ya diajak ke ruamah, ketemu sama orang tua. Begitu juga kalo ada mantan (kekasih), ga ada alasan udah lama ga ketemu, ga enak apalah. Silaturahmi ya tetep dong! apa salahnya sih namu ke rumah.."
saya: "..................................................." *speechless
That was a telephone conversation between me and my mother about a week ago.
Di siang bolong, dengan tiba-tiba setelah menjawab salam saya, ibu langsung berkata panjang lebar seperti itu.
makna tersirat? lebih!
Saya banyak bersyukur punya ibu yang seperti ibu, yang mau mengekspresikan apa yang ingin diungkapkannya dengan cara yang tidak mencolok. *mencolok, mata kaleee
Ya, itu ceritanya orang lain lah ya, dan ibu tidak ingin hal itu terjadi pada saya.
Menjadi
Setidaknya sampai saat ini, saya, anak perempuannya yang masih single atau bahasa gaulnya jomblo.
Bukannya saya tidak pernah membawa teman laki-laki ke rumah sih, pernah tapi biasanya hanya sekedar mengantar pulang. jadi tidak sampai masuk rumah. Tapi ibu tahu itu siapa namanya, tinggal dimana, orangnya seperti apa. Saya selalu cerita tentang teman-teman laki-laki saya.
"Kalo ada, pasti diceritain kok, dikenalin. Ngapain sih disembunyiin, backstreet? emang anak sekolahan?" itu yang selalu saya katakan ke ibu. Yup, kenapa harus disembunyikan? Umur sudah kepala dua bukan waktu buat main-main. Kalaupun ada "larangan" keras untuk pacaran dari kakek-nenek, tapi tetap orang tua saya yang berhak menentukan, kalau tidak setuju,,,ya, mau gimana
Tapi realitanya masih banyak yang belum berani mengenalkan teman spesial (baca: pacar) ke orang tuanya. Saya sih masih suka bingung. Kok bisa sih, bohongin orang tua. Orang tua yang membesarkan dari kecil, menafkahi biaya hidup, rela banting tulang buat anak-anaknya, menyisihkan sebagian waktu sehabis sholat bahkan kadang di sepertiga malam untuk mendoakan anak-anaknya, Anaknya senang-senang jalan sana jalan sini, menghabiskan banyak waktu dengan pacar, apa ga kasihan? feeling guilty, maybe?
well, this is life. Mungkin saya nulis begini karena saya belum ada di posisi mereka saja. Mungkin saya terlalu ingin mengenalkan seseorang ke orang tua, hanya saja seseorang itu belum ada :')
Dan selagi belum, rasanya ingin mengingat berkali-kali kalimat ini
Ditambah, ridho Allah terletak pada ridho orang tua, kan :)
Once more, Mum always RIGHT
moga kepala 2 ini membantu untuk langsung mempertemukan dengan orang yg tepat..y g dit?? :)
BalasHapushahaha, boleh ga fah minta dipertemukan dgn jodoh lebih cepet gitu?:p Aamiin Ya Rabb 0:)
BalasHapuscuma 3 jawabannya , tau kan???hahahahha
BalasHapusHAHAHAHA iya deh :|
BalasHapusSELAMAT YAAA FAHRIA ALDIANA , S. KED YANG SUDAH SELESAI SIDANG SKRIPSI NYAAAA...NULAR PLISSSSS *AAMIIN